Tips & Trik

Perlukah Rutin ke Dokter jika Ada Asuransi Kesehatan Hewan

10 February 2023

Asuransi Kesehatan Hewan

Hewan peliharaan di rumah seringkali sudah menjadi seperti anggota keluarga sendiri. Semua penghuni rumah pasti ingin menjaganya tetap sehat dan panjang umur dengan cara apa pun, termasuk melindunginya dengan asuransi kesehatan hewan. Yang kadang menjadi pertanyaan, apakah masih perlu rutin membawa peliharaan ke dokter bila sudah terlindungi asuransi?

Untuk menjawabnya, perlu diketahui dulu pentingnya pemeriksaan dokter dan bagaimana asuransi kesehatan hewan dapat memberikan perlindungan ekstra. Mari ulas bersama-sama.

Seberapa Sering Seharusnya Kunjungan ke Dokter Hewan

Betapapun cerdasnya, hewan tetaplah berbeda dengan manusia yang punya akal budi dan bisa membuat keputusan tepat berdasarkan rasio. Maka, dalam banyak hal, hewan peliharaan sangat bergantung pada pemiliknya, tak terkecuali ihwal kesehatan. Tentunya anjing atau kucing di rumah tak bisa memilih asuransi kesehatan hewan sendiri, bukan?

Karena itu, pemilik hewan peliharaan wajib memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter hewan. Bahkan ketika pemilik malas check-up, jangan sampai lalai membawa Blacky atau Kitty di rumah rutin mengunjungi dokter demi hidup yang sehat.

Tak semua hewan peliharaan punya kebutuhan yang sama dalam soal kunjungan ke dokter. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi kunjungan yang disarankan. Faktor itu antara lain usia dan kondisi kesehatan hewan secara keseluruhan.

Hewan yang punya masalah kesehatan tertentu perlu lebih sering dibawa ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Misalnya hewan sering gatal-gatal karena kutu, berarti dia harus lebih sering diperiksakan ke dokter daripada hewan yang sehat. Terutama ketika muncul gejala gatal-gatal yang mengganggu. Jadi risiko kesehatan terpapar penyakit juga berpengaruh, sama seperti ketika akan mengakses layanan asuransi kesehatan hewan.

Adapun soal usia, seberapa sering kunjungan bisa diatur menurut fase kehidupannya, yakni kecil, dewasa, dan tua. Berikut ini rinciannya:

Kecil (usia 0-12 bulan)

Kunjungan untuk fase awal kehidupan hewan ini bisa dibagi menjadi dua, yakni usia 0-6 bulan dan 6-12 bulan. Pada kunjungan pertama, dokter biasanya akan:

  • Mengecek kesehatan hewan secara keseluruhan
  • Memberikan obat cacing

Sedangkan pada kunjungan kedua, hewan umumnya akan mendapat:

  • Vaksinasi pertama untuk rabies, flu, batuk kandang, penyakit Lyme, dan lainnya
  • Obat cacing hati
  • Perawatan untuk mencegah kutu
  • Tes leukemia dan imunodefisiensi khusus untuk kucing

Dokter juga akan memeriksa hewan peliharaan guna memastikan mereka tumbuh dengan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda sakit. Selain itu, dokter akan mengecek kemampuan dan hasil latihan hewan, khususnya anjing. Jika pemilik hendak mensterilkan atau mengebiri peliharaannya, ia bisa datang lagi pada usia sekitar 6 bulan.

Dewasa (usia 1-7 atau 10 tahun, tergantung jenis dan tipe peliharaan)

Dalam kunjungan pada fase ini, hewan biasanya diberi vaksin lagi sesuai dengan jadwal. Di sela waktu kunjungan itu, dokter mungkin akan menyarankan hewan dibawa untuk menjalani pemeriksaan beberapa kali guna memastikan kesehatannya dari ujung rambut sampai ujung ekor.

Dokter juga mungkin akan mengambil sampel darah untuk mengecek keberadaan cacing hati, terutama anjing. Dokter bisa merekomendasikan tes lain berdasarkan temuan yang diperoleh pada saat melakukan pemeriksaan.

Tua (usia 7 atau 10 tahun ke atas)

Sama seperti manusia, makin tua usia hewan makin besar risiko kesehatannya. Penyedia asuransi kesehatan hewan pun umumnya melihat usia sebagai salah satu faktor dalam menentukan luasnya cakupan perlindungan. Biasanya hewan yang sudah tua perlu vaksin setiap setahun atau dua tahun sekali serta menjalani tes urine dan darah tiap tahun. Tujuannya adalah mengecek kemungkinan penyakit yang umum pada hewan peliharaan, seperti penyakit tiroid dan diabetes.

Hewan yang sudah sangat tua kadang menunjukkan perilaku yang mengindikasikan mereka butuh pemeriksaan ekstra. Misalnya tiba-tiba minum banyak dan buang air kecil pun banyak, berat badan turun drastis, mudah kaget, dan mengalami disorientasi. Perilaku itu bisa jadi merupakan tanda awal diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, penyakit jantung, osteoartritis, atau penyakit lain.

Baca juga : Cara Mencari Kucing Hilang dengan Cepat dan Aman

Bagaimana dengan hewan yang sedang hamil

Bukan hanya manusia, hewan juga memerlukan pemeriksaan dokter ketika hamil. Umumnya asuransi kesehatan hewan pun tidak meng-cover pemeriksaan kehamilan. Meski demikian, sebaiknya paling tidak periksakan kehamilan hewan kesayangan sekali saat pertama kali diketahui mengandung.

Jika menduga hewan di rumah sedang hamil, jadwalkan kunjungan ke dokter sesegera mungkin. Dokter hewan dapat memberikan saran tentang bagaimana cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anjing atau kucing yang tengah hamil. Jika perlu, dokter akan merekomendasikan kunjungan berikutnya untuk menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Perlindungan Asuransi Kesehatan Hewan

Perlindungan Asuransi Kesehatan Hewan

Ada satu hal yang perlu ditekankan sejak awal dalam hal asuransi kesehatan hewan peliharaan: asuransi ini berbeda dengan asuransi kesehatan bagi manusia. Perbedaan utamanya terletak pada lingkup jaminan yang diberikan.

Di Indonesia, asuransi kesehatan hewan peliharaan tergolong masih baru. Baru ada beberapa perusahaan asuransi yang menghadirkan layanan ini. Secara umum, asuransi hewan di Indonesia tidak mencakup jaminan untuk perawatan pencegahan penyakit dan pengobatan hewan yang sakit.

Jadi, walau sudah ada asuransi kesehatan hewan, pemilik tak bisa mendapatkan uang pengganti ataupun santunan ketika membawa hewannya menjalani pemeriksaan atau saat sakit. Asuransi hewan biasanya tidak meng-cover biaya pengobatan hewan layaknya asuransi kesehatan manusia.

Lantas apa perlindungan yang diberikan bagi hewan? Ambil contoh Pet Insurtech yang dihadirkan oleh Asuransi Simas Insurtech. Asuransi ini memberikan jaminan atas tiga risiko yang melibatkan hewan peliharaan, yakni kematian akibat kecelakaan, kehilangan akibat pencurian, dan penggantian pihak ketiga.

Misalnya anjing kesayangan mati tertabrak kendaraan yang mengebut ketika dibawa berjalan-jalan. Jika memiliki polis Pet Insurtech, pemilik bisa memperoleh uang pertanggungan atas kejadian tersebut. Begitu juga bila hewan mati tenggelam, terjatuh, atau akibat hal-hal lain sesuai dengan ketentuan dalam polis.

Baca juga : Plus-Minus Asuransi Hewan Peliharaan

Ihwal risiko kehilangan akibat pencurian, pemilik akan menerima uang pertanggungan bila peliharaannya hilang dicuri dengan kekerasan atau paksaan. Contohnya ada orang lain yang memaksa memasukkan anjing atau kucing kesayangan ke karung, lantas membawanya lari.

Adapun jaminan penggantian pihak ketiga bermanfaat ketika peliharaan mengakibatkan luka pada orang atau hewan lain. Umpamanya anjing peliharaan menggigit orang yang lewat di depan rumah hingga orang itu perlu dirawat di rumah sakit. Asuransi kesehatan hewan akan mengganti biaya perawatan itu sesuai dengan polis. Demikian pula jika yang luka dan butuh pengobatan adalah hewan lain.

Berdasarkan uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa asuransi kesehatan hewan bisa menjadi pilihan untuk memberikan perlindungan tambahan bagi hewan sekaligus pemiliknya. Pemeriksaan kesehatan rutin tetap diperlukan sebagai bukti cinta kepada hewan kesayangan. Anjing atau kucing yang tewas akibat kecelakaan atau hilang dicuri mungkin tak akan bisa tergantikan posisinya dalam keluarga. Tapi adanya jaminan dari asuransi bisa menjadi tambahan pelipur lara ketika hewan itu tak bisa lagi diajak bermain dan bergembira bersama.

Artikel Lainnya

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Vaksin Anjing: Perlindungan Penting untuk Hewan Kesayangan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Tips Menghindari Terjadinya Pencurian Hewan Peliharaan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Waktu Paling Bagus untuk Mengasuransi Anjing Peliharaan

10 February 2023

Tips & Trik

Kapan Anabul Perlu ke Dokter Hewan & Waktu Tepat Periksa di Indonesia

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Mengenal Stambum Anjing: Dokumen Penting Untuk Si Sahabat Berbulu

10 February 2023

Tips & Trik

Cara Merawat Anjing Husky Anda dengan Cinta dan Perhatian

10 February 2023

Tips & Trik

Mudik dengan Kucing Peliharaan: Tips Terbaik untuk Perjalanan Tanpa Stres

10 February 2023

Tips & Trik

Bisakah Anjing dan Kucing Hidup Bersama?

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Vaksin Anjing: Perlindungan Penting untuk Hewan Kesayangan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Tips Menghindari Terjadinya Pencurian Hewan Peliharaan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Strategi Ampuh untuk Menjaga Bulu Anabul Tetap Sehat dan Tidak Rontok

10 February 2023

Tips & Trik

Waktu Paling Bagus untuk Mengasuransi Anjing Peliharaan

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Tips Menghindari Terjadinya Pencurian Hewan Peliharaan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Strategi Ampuh untuk Menjaga Bulu Anabul Tetap Sehat dan Tidak Rontok

10 February 2023

Tips & Trik

Grooming Hewan Peliharaan, Tips Kurangi Stres Mereka

10 February 2023

Tips & Trik

Kucing Ramah Pemula: Pilihan yang Menawan dan Cocok untuk Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Mengenal Stambum Anjing: Dokumen Penting Untuk Si Sahabat Berbulu

10 February 2023

Tips & Trik

Vaksin Anjing: Perlindungan Penting untuk Hewan Kesayangan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Cara Merawat Anjing Husky Anda dengan Cinta dan Perhatian

10 February 2023

Tips & Trik

Vaksin Kucing dan Surat Penting untuk Melindungi Kucing

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Mengenal Stambum Anjing: Dokumen Penting Untuk Si Sahabat Berbulu

10 February 2023

Tips & Trik

Vaksin Anjing: Perlindungan Penting untuk Hewan Kesayangan Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Cara Merawat Anjing Husky Anda dengan Cinta dan Perhatian

10 February 2023

Tips & Trik

Mudik dengan Kucing Peliharaan: Tips Terbaik untuk Perjalanan Tanpa Stres

10 February 2023

Tips & Trik

Panduan Memperkenalkan Bayi Anda kepada Anjing Peliharaan dengan Aman dan Nyaman

10 February 2023

Tips & Trik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Kecelakaan pada Anabul?

10 February 2023

Tips & Trik

Kapan Anabul Perlu ke Dokter Hewan & Waktu Tepat Periksa di Indonesia

10 February 2023

Tips & Trik

Ini Tips Mencegah Anabul Keluar Rumah yang Perlu Diketahui!

10 February 2023

Tips & Trik

Fakta Menarik tentang Anjing, Sahabat Setia Manusia

10 February 2023

Tips & Trik

Perawatan Gigi Terbaik: Mengapa Anda Harus Rajin Menggosok Gigi Anabul

10 February 2023

Tips & Trik

Mengapa Pemeliharaan Berat Badan Penting bagi Kesehatan Anabul Anda

10 February 2023

Tips & Trik

Ini Tips Mencegah Anabul Keluar Rumah yang Perlu Diketahui!

10 February 2023

Tips & Trik

Makanan untuk Anjing yang Sehat dan Bahagia

10 February 2023

Tips & Trik

Hindari Kesalahan Umum Saat Bermain dengan Anjing Peliharaan Anda

10 February 2023