Hari Lebaran atau Idul Fitri di Indonesia adalah salah satu hari yang paling dinanti-nantikan kedatangannya, khususnya oleh umat Islam. Setelah sebulan berpuasa, tiba waktunya untuk merayakan kemenangan di hari yang fitri. Apalagi bagi yang sudah bekerja dan mendapatkan pemasukan tambahan dari tunjangan hari raya alias THR. Meski begitu, Lebaran juga identik dengan pengeluaran ekstra sehingga perlu waspada.

Ada beragam faktor yang dapat menyebabkan bertambahnya pengeluaran bahkan hingga mengarah ke pemborosan. Sebagai contoh, Hari Lebaran bertalian erat dengan tradisi mudik. Sudah bukan rahasia lagi bahwa tiket transportasi pada masa mudik selalu melonjak dibanding hari biasa. Tak pelak, pemudik yang memakai transportasi umum mesti merogoh kocek lebih dalam untuk bisa pulang kampung dan bertemu sanak saudara.

Baca juga : 5 Tips Mudik Lebaran Hemat dengan Mobil Pribadi

Di bawah ini akan dibahas tips berhemat saat Hari Lebaran. Jangan sampai THR tak bersisa atau bahkan mesti nombok untuk menutup pengeluaran yang terkait dengan Lebaran.

1. Pasang bujet

Setiap tahun pastinya sudah bisa diprediksi bahwa pengeluaran bakal meningkat ketika memasuki bulan puasa hingga Lebaran. Jadi sejak jauh hari semestinya bisa memasang bujet atau anggaran untuk mengalokasikan pengeluaran buat Hari Lebaran. Sebaiknya alokasikan langsung anggaran ini sejak awal sehingga dana untuk pos-pos lain juga bisa disiapkan.

Misalnya anggaran pengeluaran untuk Lebaran adalah Rp 5 juta. Bedah anggaran ini menjadi poin-poin yang merinci pengeluaran lebih detail. Misalnya buat bayar zakat sekian, beli baju sekian, memberi amplop kepada keponakan sekian, dan seterusnya. Biasanya anggaran ini diambil dari duit THR yang cair saat Lebaran. Pastikan sudah menyisihkan dana THR buat hal lain yang tak kalah penting, seperti tabungan dan investasi, baru merancang bujet pengeluaran Lebaran.

2. Bikin rencana belanja

Hari Lebaran umumnya ditandai dengan kebiasaan berbelanja berbagai barang baru, terutama pakaian. Sebelum check out barang yang sudah jadi favorit di marketplace atau belanja di supermarket dan pasar, sebaiknya bikin rencana belanja yang berisi daftar barang yang hendak dibeli. Cek dan catat harga tiap-tiap barang sebelumnya agar dapat dibandingkan dengan harga ketika hendak melakukan pembelian. Keberadaan rencana belanja ini penting agar pengeluaran tidak menembus bujet yang tersedia.

3. Bijak belanja makanan

Beragam makanan dari yang ringan hingga berat selalu menemani perayaan Hari Lebaran. Sayangnya, tak jarang orang jadi impulsif alias asal beli makanan ini-itu hingga akhirnya banyak yang jadi mubazir karena semua terlanjur kekenyangan. Poin ini juga berlaku buat yang hendak belanja bahan makanan untuk memasak hidangan Lebaran sendiri.

Pastikan sudah menghitung berapa jumlah orang yang hendak menyantap makanan itu, termasuk jika hendak membagi-bagikannya kepada tetangga atau tamu. Memang lebih baik makanan itu bersisa daripada kurang. Namun akan lebih bijak jika sisanya tidak terlalu banyak karena itu sama saja dengan pemborosan.

4. Masak dan bikin kue sendiri

Hari Lebaran di Indonesia seolah-olah tak lengkap jika tanpa opor ayam dan ketupat. Sebagian masyarakat memilih membeli makanan khas Idul Fitri ini pada hari-H karena tak mau repot. Ada juga yang memilih makan di luar bersama keluarga, apa pun menunya. Pilihan ini mendatangkan konsekuensi pengeluaran tambahan. Kue-kue Lebaran juga bisa menyedot banyak anggaran jika mau membelinya di luar.

Jika ingin berhemat, lebih baik bikin sendiri makanan dan kue yang hendak dihidangkan pada Lebaran alih-alih order online atau makan di restoran. Selain lebih hemat, ada waktu lebih banyak untuk bercengkerama bersama keluarga besar atau bersilaturahmi dengan tetangga yang datang bila bersantap di rumah daripada di luar.

5. Manfaatkan promo dan diskon

Seakan-akan tahu masyarakat pasti bakal menambah pengeluaran di Hari Lebaran, banyak marketplace, toko, supermarket, dan gerai modern lain yang menawarkan promo dan diskon belanja. Dengan membawa misi berhemat saat Lebaran, kejar promo dan diskon ini ketika hendak membeli sesuatu yang berkaitan dengan hari raya. Misalnya baju, sepatu, atau pernak-pernik Idul Fitri yang dibutuhkan.

6. Mudik dan balik gratis

Tradisi mudik yang selalu ada di setiap Lebaran bisa membuat dompet meringis karena mahalnya harga tiket transportasi umum atau biaya servis dan jalan tol bila menggunakan kendaraan sendiri. Untuk menyiasatinya agar hemat, cari program mudik gratis yang biasanya disertai balik gratis pula.

Penyelenggara program ini bervariasi, dari kementerian atau lembaga negara hingga perusahaan swasta atau milik negara. Namanya juga gratis, berarti pemudik tak perlu mengeluarkan dana untuk membiayai mudik dan balik Lebaran.

Baca juga : Tips Mudik Gratis Agar Lebaran Nyaman

7. Waspadai bujet oleh-oleh

Saat hendak pulang ke atau dari kampung, membeli oleh-oleh seolah-olah menjadi kewajiban. Membawakan buah tangan kepada keluarga atau kolega itu baik adanya. Namun hati-hati ketika memasukkan barang-barang itu ke keranjang sebelum membayarnya di kasir. Cek dulu berapa harganya dan tanyakan apakah ada potongan harga. Tak jarang harga oleh-oleh ini naik karena ada momen Lebaran.

8. Siapkan asuransi

Persiapan Lebaran seringkali menguras waktu, pikiran, dan tenaga, apalagi jika mudik. Perjalanan mudik hingga aktivitas di kampung tak lepas dari berbagai risiko keuangan yang merugikan. Ambil contoh, terlibat kecelakaan saat mudik dengan kendaraan sendiri. Dalam hal ini, ada setidaknya dua jenis asuransi yang bisa mencegah pemborosan karena biaya akibat kecelakaan yang besar.

Yang pertama adalah asuransi mobil bila mudik memakai kendaraan roda empat ini. Biaya perbaikan mobil yang rusak akibat kecelakaan bisa membuat kantong bolong, tapi bila ada asuransi biaya itu dapat ditekan seminimal mungkin.

Yang kedua, asuransi kecelakaan diri yang melindungi peserta asuransi dari risiko biaya pengobatan yang selangit. Bila menggunakan Persona Insurtech dari Asuransi Simas, misalnya, selain menanggung biaya pengobatan, ada pilihan perluasan jaminan kecelakaan sepeda motor yang bisa memberikan santunan jika terlibat kecelakaan dengan menggunakan sepeda motor.

Betul bahwa perlu biaya untuk membayar premi asuransi untuk mendapatkan perlindungan itu. Namun jika direnungkan dalam-dalam, risiko keluarnya biaya akibat risiko yang terjadi seputar Hari Lebaran bisa lebih besar daripada harga premi itu. Biaya pengobatan rumah sakit misalnya, bisa berkali-kali lipat harga premi asuransi kecelakaan diri jika mengalami luka parah dan perlu perawatan jangka panjang.

Demikian tips berhemat saat Hari Lebaran. Selamat merayakan Idul Fitri bersama dengan orang-orang yang dikasihi. Jangan lupa jaga kesehatan dan hindari pemborosan agar tetap dapat bersuka hati.