Seputar Asuransi
Arti Asuransi Konvensional dan Perbedaannya dengan Asuransi Syariah
27 September 2022
Asuransi konvensional adalah istilah yang sering disebut-sebut dalam dunia asuransi. Jenis asuransi yang satu ini sering dibandingkan dengan asuransi syariah yang dijalankankan berdasarkan prinsip Islami.
Lantas, apa pengertian asuransi konvensional yang sebenarnya dan apa saja perbedaannya dengan asuransi syariah? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Pengertian Asuransi Konvensional
Asuransi konvensional adalah jenis asuransi yang menggunakan prinsip pemindahan risiko (risk transfer) atau jual beli risiko. Maksud dari jual beli risiko adalah nasabah asuransi menyetorkan sejumlah premi ke perusahaan asuransi dengan imbalan risikonya ditanggung oleh perusahaan. Jadi, apabila risiko nasabah terjadi dan menimbulkan kerugian finansial, nasabah berhak mengklaim sejumlah uang pertanggungan yang dijanjikan perusahaan di awal pembelian asuransi konvensional.
Perbedaan Asuransi Konvensional dan Syariah
Kenali beberapa perbedaan asuransi konvensional dan syariah berikut ini.
1. Sistem perjanjian asuransi
Perbedaan asuransi konvensional dan asuransi syariah yang pertama terletak pada sistem perjanjian dalam asuransi. Apabila asuransi konvensional memindahkan risiko (risk transfer) dari nasabah ke perusahaan asuransi, asuransi syariah memiliki akad berbagi risiko (risk sharing) antar peserta asuransi.
Dalam asuransi syariah, setiap nasabah menyerahkan premi ke perusahaan asuransi dan dikumpulkan menjadi dana bersama. Jika ada salah satu nasabah yang mengalami musibah, maka dana tersebut dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Jadi, asuransi syariah erat kaitannya dengan prinsip gotong royong.
2. Kepemilikan dana setoran nasabah
Karena uang yang dikumpulkan merupakan gabungan milik nasabah, maka perusahaan asuransi syariah hanya berperan sebagai pengelola dana. Dana yang dikumpulkan adalah milik bersama nasabah dan perusahaan asuransi hanya akan mengambil sebagian fee untuk pengelolaan dana.
Berbeda dengan asuransi konvensional, di mana setiap dana premi yang terkumpul menjadi hak milik perusahaan asuransi. Begitu pula jika ada klaim dari nasabah, menjadi tanggung jawab asuransi konvensional sepenuhnya untuk membayar klaim tersebut.
3. Pengelolaan dana yang transparan
Karena berlandaskan hukum Islam, pengelolaan dalam asuransi syariah lebih transparan. Jadi, setiap peserta berhak mengetahui bagaimana cara perusahaan asuransi syariah mengelola dana yang mereka kumpulkan. Tujuannya adalah supaya menghindari risiko pengelolaan dana yang melanggar hukum syariat.
Sementar itu, asuransi konvensional tidak akan membagikan strategi pengelolaan dana kepada nasabahnya. Semua uang yang masuk dan dikelola 100 persen merupakan milik perusahaan asuransi.
4. Pembagian surplus underwriting
Dalam asuransi syariah, ada yang dinamakan dengan surplus underwriting. Surplus underwriting adalah sistem pembagian hasil investasi kepada setiap nasabah. Pada asuransi konvensional, sistem ini tidak diterapkan karena keuntungan investasi dari dana premi merupakan milik perusahaan sepenuhnya.
5. Asuransi syariah diawasi DPS
DPS adalah singkatan dari Dewan Pengawas Syariah. Dewan tersebut akan mengatur dan mengawasi cara kerja perusahaan asuransi syariah dalam mengelola dananya. Pasalnya, terdapat sejumlah aturan dalam mengelola asuransi syariah, misalnya tidak boleh berinvestasi pada bisnis yang menjual produk haram, harus menghindari riba, hingga menghindari ketidakjelasan dalam mengelola uang.
Sementara itu, tidak ada batasan khusus dalam mengelola uang pada asuransi konvensional. Asalkan tidak melanggar hukum negara, asuransi ini bisa berinvestasi di instrumen manapun.
Baca juga : Pengertian Istilah Uang Pertanggungan dalam Asuransi Umum
Kelebihan Asuransi Konvensional
Baik asuransi syariah dan konvensional memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Lantas, apa sih kelebihan asuransi konvensional dibandingkan dengan syariah? Berikut adalah penjelasannya.
1. Menawarkan keuntungan yang besar
Umumnya, asuransi konvensional menawarkan uang pertanggungan yang cukup besar karena perusahaan berinvestasi di instrumen yang beragam.
2. Menyediakan banyak opsi produk
Produk asuransi konvensional biasanya menawarkan lebih banyak pilihan produk dengan benefit yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah.
3. Menawarkan layanan yang lebih lengkap
Layanan yang ditawarkan asuransi konvensional juga biasanya lebih lengkap. Salah satunya adalah layanan dari asuransi Simas Insurtech. Penyedia asuransi konvensional ini menawarkan layanan klaim online, sehingga kamu bisa mengajukan klaim kapan saja dan di mana saja.
Contoh Produk Asuransi Konvensional
Lantas, apa saja sih contoh produk asuransi konvensional? Berikut adalah penjelasannya.
1. Asuransi perjalanan
Asuransi perjalanan adalah produk asuransi yang akan memberikan ganti rugi apabila nasabah mengalami kerugian selama berada di perjalanan. Risiko kerugian yang ditanggung produk ini di antaranya adalah keterlambatan atau pembatalan pesawat terbang, kehilangan atau kerusakan bagasi, kehilangan dokumen penting, kecelakaan, hingga kebutuhan evakuasi darurat.
2. Asuransi rumah
Asuransi rumah adalah produk yang akan memberikan ganti rugi jika rumah yang diasuransikan mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan yang bisa ditanggung oleh asuransi biasanya berupa kebakaran dan pencurian. Beberapa asuransi juga memproteksi kerusakan akibat risiko bencana alam lainnya seperti banjir, gempa bumi, hingga tanah longsor.
3. Asuransi kecelakaan
Asuransi kecelakaan adalah produk asuransi yang akan memberikan kompensasi terhadap risiko meninggal dunia atau cacat tetap pada tertanggung akibat kecelakaan. Asuransi ini cocok untuk orang di usia produktif yang sudah memiliki tanggungan seperti pasangan, anak, atau orang tua. Tujuan membeli produk ini adalah untuk menggantikan penghasilan keluarga yang hilang jika tulang punggung tidak bisa lagi bekerja.
4. Asuransi mobil
Asuransi mobil adalah asuransi yang memberikan proteksi terhadap mobil kamu. Produk ini terdiri dari dua jenis perlindungan, yaitu all risk dan total loss only (TLO). Asuransi mobil all risk akan menanggung segala jenis risiko kerusakan mobil, mulai dari kerusakan kecil seperti lecet hingga kerusakan besar seperti penyok. Sementara itu, asuransi TLO hanya akan menanggung risiko kerusakan total saja. Namun, kedua jenis proteksi ini akan mengganti risiko kehilangan mobil.
5. Asuransi hewan
Asuransi hewan adalah asuransi yang akan memberikan uang kompensasi kepada pemilih hewan peliharaan seperti kucing dan anjing apabila hewan mereka mati akibat kecelakaan. Selain itu, asuransi hewan juga memberikan kompensasi jika hewan peliharaan nasabah menyerang pihak ketiga sehingga menimbulkan cedera dan tuntutan hukum.
Baca juga : Apa Itu Premi Asuransi serta Jenis-jenis dan Tujuannya
Asuransi Konvensional Terbaik dari Simas Insurtech
Salah satu asuransi konvensional terbaik yang bisa kamu dapatkan di Indonesia adalah Simas Insurtech. Perusahaan asuransi ini menawarkan berbagai produk, di antaranya asuransi perjalanan, asuransi kecelakaan, asuransi rumah, asuransi mobil, asuransi penerbangan, hingga asuransi hewan. Layanan yang ditawarkan Simas Insurtech adalah jasa konsultasi dan klaim online yang membuat nasabah bisa mengurus asuransi kapan saja dan di mana saja.
Demikian penjelasan tentang asuransi konvensional yang perlu kamu pahami. Semoga informasi tersebut bermanfaat!
Artikel Lainnya
Persiapan Road Trip di Tanggal Merah September 2023 Yang Cuma Ada Satu Hari Kejepit
27 September 2022
Memilih Asuransi yang Selaras dengan Tujuan Anda
27 September 2022
8 Cara Memilih Asuransi yang Tepat Agar Tidak Menyesal
27 September 2022
Ini Alasan Beli Asuransi Bisa Bantu Raih Kemandirian Finansial
27 September 2022
Rekayasa Klaim Asuransi, Ini Konsekuensi yang Mesti Diketahui
27 September 2022
Ilmu Keuangan Yang Perlu Dimiliki Pasangan Muda Saat Ingin Punya Anak
27 September 2022
Hindari Kesalahan Umum Saat Bermain dengan Anjing Peliharaan Anda
27 September 2022
Pentingnya Asuransi Hewan Peliharaan untuk Kesehatan dan Keamanan Mereka
27 September 2022
Agar Tak Terinfeksi Rabies, Rawat Anjing Anda dengan 6 Langkah Ini
27 September 2022
Pet Insurance untuk Anabul, Apakah Perlu?
27 September 2022
Apa Saja Biaya Memelihara Hewan yang Perlu Diperhatikan
27 September 2022
Pengin Hewan Peliharaan, Ketahui Dulu Manfaat dan Risikonya
27 September 2022
Meminimalkan Risiko dalam Industri Konstruksi sebagai Kontraktor
27 September 2022
Perlukah Asuransi Kecelakaan Kerja? Kenali 5 Manfaatnya Ini
27 September 2022
Perbedaan Cara Klaim Asuransi Kecelakaan Swasta dan Jasa Raharja
27 September 2022
9 Cara Mendapatkan Tiket Pesawat Murah untuk Traveller
27 September 2022
Manfaat Asuransi Kecelakaan Diri dan Tips Memilihnya
27 September 2022
Uji Emisi sebagai Langkah Awal Menuju Kendaraan yang Ramah Lingkungan
27 September 2022
Pentingnya Perawatan Mobil Secara Berkala
27 September 2022
Keuntungan dan Kerugian Mobil Listrik
27 September 2022
Tips Aman Berkendara Saat Perjalanan Jarak Jauh
27 September 2022
Tips dan Trik Memilih Mobil Bekas yang Tepat
27 September 2022
Ternyata Selain Mengurangi Polisi Inilah Alasan Mobil Listrik Banyak Digunakan
27 September 2022
Keindahan Pantai dan Hiburan Terpadu yang Memikat di Desaru Coast Malaysia
27 September 2022
Pentingnya Asuransi Travel Saat Liburan Keluarga
27 September 2022
Tips Asik Liburan Bersama Anak yang Masih Kecil
27 September 2022
Jelang Libur Sekolah, Ini 10 Tips Siapkan Liburan Bersama Keluarga
27 September 2022
Cari Asuransi Perjalanan yang Bagus? Ini 7 Ciri-cirinya
27 September 2022
Tips Liburan ke Australia Agar Hemat dan Anti Ribet
27 September 2022
Bahaya Asbes sebagai Atap Rumah
27 September 2022
Panduan Lengkap untuk Memulai Berkebun di Rumah
27 September 2022
Mencegah Pencurian dan Meningkatkan Keamanan Rumah
27 September 2022
Kapan Saat yang Tepat untuk Membeli Rumah?
27 September 2022
Memahami Ragam Jenis Gempa Bumi untuk Mengatasi Risiko
27 September 2022
Solusi Merawat Tanaman di Rumah
27 September 2022
Pahami Pengertian Asuransi Syariah dan Keunggulannya
27 September 2022