Tips & Trik

7 Masalah Keuangan dan Cara Mengatasinya

04 April 2023

7 Masalah Keuangan dan Cara Mengatasinya

Masalah keuangan bisa menimpa siapa saja terlepas dari tingkat kesejahteraannya. Orang yang berpenghasilan tinggi pun tak lantas aman dari risiko terjerat problem finansial. Masalah ini bisa muncul kapan saja dan di mana saja, entah akibat faktor eksternal entah faktor internal.

Ketika masalah keuangan membelit, seseorang bisa dilanda stres berkepanjangan lantaran hidup menjadi serba sulit. Apalagi ketika sudah memiliki tanggungan keluarga. Persoalan finansial bakal menjadi lebih rumit.

Bila saat ini kamu merasa relatif terbebas dari problem finansial, jangan sampai lengah. Berikut ini 7 masalah keuangan yang umum dan cara mengatasinya sebagai langkah antisipasi ke depan.

1. Tidak memiliki anggaran

Masalah finansial yang paling umum adalah kelalaian atau bahkan ketidakmampuan membuat anggaran keuangan. Tanpa anggaran, sulit mengetahui seberapa banyak uang yang dihasilkan dan dikeluarkan, termasuk untuk kebutuhan investasi. Masalah ini bisa mengarah pada pengeluaran berlebih, kekurangan dana, dan kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan.

Cara mengatasi: mulailah dengan membuat daftar semua pengeluaran dan pendapatan, idealnya tiap bulan. Kemudian bikin anggaran yang realistis dan patuhi anggaran tersebut. Saat ini pun banyak program aplikasi keuangan yang dapat membantu melacak pengeluaran dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang kondisi finansial individu ataupun keluarga.

2. Tak mengalokasikan tabungan

Tak sedikit orang yang hidup hanya dari gaji ke gaji tiap bulan sehingga hanya sedikit atau justru tak ada alokasi untuk tabungan. Tanpa disadari, kurangnya tabungan akan berdampak pada keuangan saat ini dan masa mendatang. Jika tak ada tabungan, sulit atau bahkan mustahil membangun kebebasan finansial yang didambakan bagi diri sendiri dan keluarga.

Cara mengatasi: pastikan langsung mengalokasikan sekian persen dari gaji ketika cair tiap ke dalam tabungan. Masukkan langkah ini ke rencana anggaran tiap bulan. Jika menunggu sisa gaji yang dibelanjakan untuk dimasukkan ke tabungan, jumlahnya mungkin akan sangat sedikit atau bisa jadi gaji tak bersisa sehingga tak ada yang bisa dialokasikan ke tabungan.

3. Terlalu banyak utang

Memiliki utang itu wajar. Tapi jika terlalu banyak utang, bisa timbul masalah keuangan karena bunga yang terus meningkat. Kondisi ini bisa mengakibatkan kesulitan finansial dalam jangka panjang karena tak sanggup membayar tagihan hingga memicu masalah mental.

Cara mengatasi: buat daftar semua utang dan bunga yang mesti dibayar. Prioritaskan utang dengan bunga tertinggi, lalu buat rencana pembayaran yang realistis. Pertimbangkan untuk mencari sumber penghasilan tambahan agar utang lebih cepat terlunasi. Bila perlu, minta keringanan atau konsolidasikan utang dengan suku bunga yang lebih rendah.

Baca juga : 6 Cara Menghadapi Krisis Finansial untuk Individu dan Keluarga

4. Tabungan pensiun kurang

Banyak orang tak memikirkan dana tabungan untuk kebutuhan pensiun hingga akhirnya terlambat. Tanpa tabungan pensiun yang memadai, bisa terjadi masalah keuangan di kemudian hari karena tak ada lagi sumber pendapatan rutin seperti ketika masih produktif bekerja. Walhasil, dana yang tersimpan bisa habis dan tak bisa menikmati masa pensiun dengan tenang.

Cara mengatasi: rencanakan pensiun sejak dini, bahkan ketika baru mulai bekerja. Pelajari berbagai opsi pensiun yang tersedia dan tentukan tujuan pensiun. Selain tabungan pensiun yang dikelola pemerintah, ada pilihan dana pensiun dari bank atau lembaga finansial lain untuk mewujudkan rencana pensiun.

Penghasilan kurang

5. Penghasilan kurang

Baik sebagai karyawan maupun pengusaha, ada kemungkinan masalah keuangan berupa kurangnya penghasilan untuk menutup pengeluaran rutin. Kondisi ini bisa berkaitan dengan problem lain terkait dengan finansial, seperti kebiasaan boros, tak punya rencana pengeluaran, dan terjebak di zona nyaman karier.

Cara mengatasi: identifikasi akar masalah kurangnya penghasilan. Jika memang gaji atau pendapatan yang diterima di bawah standar atau tak sepadan dengan beban kerja, pertimbangkan untuk pindah tempat kerja atau menggenjot usaha agar pendapatan bertambah. Cek juga apakah selama ini boros dalam belanja atau tak ada pegangan anggaran keuangan. Cara lainnya adalah mengerjakan usaha atau pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan, termasuk dengan berinvestasi.

6. Terjebak investasi yang salah

Masih banyak orang yang menganggap investasi hanya buang-buang duit saja karena ada risiko rugi sehingga tak mau berinvestasi. Padahal investasi sangat penting sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan selain dari bisnis atau pekerjaan. Ada juga yang sadar akan investasi, tapi salah langkah karena alasan tertentu. Misalnya karena tergiur imbal hasil yang tinggi tapi ternyata itu penipuan berkedok investasi sehingga uang tabungan lenyap dalam jumlah besar.

Cara mengatasi: pelajari berbagai macam investasi yang legal dan aman. Mulailah dengan berinvestasi dalam instrumen yang relatif aman, misalnya deposito atau reksadana. Perlahan-lahan barulah beralih ke instrumen investasi yang lebih berpotensi mendatangkan keuntungan tapi dengan risiko yang sepadan.

7. Tabungan tersedot pengeluaran tak terduga

Problem dalam hidup yang tak terduga dan mempengaruhi keuangan, seperti terkena pemutusan hubungan kerja, jatuh sakit, atau musibah lain, bisa membuat dompet jebol. Dalam situasi ini, diperlukan jaring pengaman yang mumpuni. Salah satunya adalah mengikuti asuransi sesuai dengan kebutuhan. Jika ada asuransi kesehatan, misalnya, biaya pengobatan yang tinggi untuk penyakit tertentu bisa ditutup tanpa pengeluaran berlebih.

Selain itu, keberadaan dana darurat amat diperlukan untuk menalangi pengeluaran. Bila tak ada, pilihannya mungkin hanya meminjam uang dengan bunga yang membebani dan mendatangkan risiko masalah keuangan yang serius.

Cara mengatasi: cek apa saja kebutuhan asuransi buat diri sendiri dan keluarga. Cari layanan asuransi yang telah punya reputasi baik dan bisa memberikan apa yang dibutuhkan. Ihwal dana darurat, sisihkan sebagian penghasilan per bulan ke pos dana darurat yang mudah diakses tapi tak bisa sembarangan diambil, misalnya tabungan rencana. Jumlah dana darurat setidaknya sebesar 3-4 kali pengeluaran bulanan untuk lajang, 6 kali pengeluaran bulanan bila sudah menikah tanpa anak, dan 9-12 kali pengeluaran bulanan bagi yang telah menikah dan punya anak.

Baca juga : 14 Pertanyaan tentang Asuransi Umum yang Perlu Kamu Ketahui

Demikian sederet masalah keuangan yang umum dijumpai dalam kehidupan masyarakat. Bila sekarang merasa masih aman dari persoalan itu, tak ada salahnya untuk menyiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Satu langkah awal yang penting adalah menyiapkan jaring pengaman, seperti lewat asuransi. Musibah yang tak terduga dapat membuat keuangan porak-poranda. Mulailah mengatur keuangan untuk memiliki asuransi agar fondasi finansial tetap stabil ketika dilanda bencana.

Artikel Lainnya

Tips & Trik

Asuransi Unit Link Menguntungkan, tapi Pahami Juga Risikonya

04 April 2023

Tips & Trik

Investasi yang cocok untuk generasi millenial

04 April 2023

Tips & Trik

THRnya di Investasikan saja, biar tambah banyak

04 April 2023

Tips & Trik

7 Tips Sukses Menabung

04 April 2023

Tips & Trik

Asuransi Vs Tabungan

04 April 2023

Tips & Trik

7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Bagi Fresh Graduate

04 April 2023

Tips & Trik

cara mengelola cicilan yang aman dan sehat

04 April 2023

Tips & Trik

Ini Alasan Beli Asuransi Bisa Bantu Raih Kemandirian Finansial

04 April 2023

Tips & Trik

Tips Menurunkan Premi Asuransi tanpa Mengurangi Manfaatnya

04 April 2023

Tips & Trik

Manfaatkan THR untuk Merawat Mobil, Begini Caranya

04 April 2023

Tips & Trik

7 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Bagi Fresh Graduate

04 April 2023

Tips & Trik

3 Cara Lapor SPT Tahunan Pribadi: Online, Offline, dan via Ekspedisi

04 April 2023