Tips & Trik
Kenali Penyakit Berbahaya Demam Berdarah Dengue dan Beberapa Tips Penanganan nya
12 June 2024
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya. Telah diakui dan di nyatakan oleh beberapa para ahli, bahwa apabila DBD tidak ditangani dengan segera dan mendapatkan penanganan yang tepat, maka penyakit ini akan dapat mengancam nyawa dari penderitanya.
Baca juga : Rokok Kretek: Warisan Sejarah dan Konsekuensinya bagi Kesehatan
penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalu gigitan dari nyamuk Aedes aegypti. Biasanya penderita dari penyakit ini akan mengalami gejada nyeri yang hebat, terutama pada tulang dan sendi yang serasa ingin patah. Pada penyakit ini, setiap penderitanya akan menuai Fase kritis yang dapat terjadi 3-7 hari semenjak demam dan akan terus berlangsung selama 24-48 jam.
Perlu diperhatikan kembali mengenai hal-hal yang perlu dihindari pada saat mengalami penyakit DBD adalah Makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, dan minuman berenergi perlu dihindari saat DBD. Pasalnya, kafein mengandung diuretik sehingga memicu pengeluaran cairan dari dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan kurangnya cairan dan dehidrasi tubuh.
Sejauh ini masih belum ditemukan obat khusus untuk menyembuhkan penyakit demam berdarah. Namun, Anda dapat melakukan beberapa hal dibawah ini untuk penanganan gejala DBD yang bersifat ringan:
- Mencegah dehidrasi. Demam tinggi dan muntah bisa membuat tubuh dehidrasi. Pengidap harus minum air bersih, idealnya air mineral dalam kemasan dibandingkan air ledeng. Garam rehidrasi juga dapat membantu menggantikan cairan dan mineral.
- Obat penghilang rasa sakit, seperti tylenol atau parasetamol. Obat ini dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSA), seperti aspirin atau ibuprofen, tidak disarankan, karena bisa meningkatkan risiko pendarahan internal.
Apabila gejala DBD yang dialami terasa lebih parah, maka penanganan yang disarankan adalah sebagai berikut:
- Suplementasi cairan intravena (IV) atau infus, jika pengidap tidak bisa mengonsumsi cairan melalui mulut.
- Transfusi darah, untuk pengidap dengan dehidrasi berat.
- Rawat inap akan memungkinkan pengidap DBD untuk dipantau dengan benar, jika gejalanya memburuk.
Baca juga : Mobil Mogok di Jalan Tol? Jangan Panik! Tetap Tenang dan Ikuti Langkah-Langkah Berikut
Sayangnya, pada saat ini tingkat orang yang terjangkit penyakit DBD sedang tinggi. sehingga perlu adanya antisipasi diri baik itu dari segi menjaga imunitas tubuh dan juga menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Memastikan lingkungan tetap bersih dan bebas dari genangan air juga merupakan langkah kunci dalam mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab utama DBD.
Selain risiko kesehatan seperti DBD, kita juga perlu waspada terhadap risiko lain dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, Persona Insurtech memberikan perlindungan terhadap berbagai kecelakaan yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Gunakan Asuransi Persona Insurtech untuk memiliki keamanan finansial saat menghadapi risiko tak terduga yang dapat merugikan kesehatan dan keuangan Anda.