Rokok Kretek: Warisan Sejarah dan Konsekuensinya bagi Kesehatan

11 June 2024

Rokok Kretek lahir di Kudus berkat Haji Djamhari, yang menemukan kretek ketika berusaha mengatasi sesak napasnya dengan minyak cengkih. Ia kemudian bereksperimen dengan mencampur bubuk cengkih dan tembakau, melintingkannya dengan “klobot” kulit jagung. Lintingan tersebut dibakarnya sehingga menghasilkan bunyi khas “kretek”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kretek atau keretek merupakan rokok yang tembakaunya dicampur serbuk cacahan cengkih. Lalu mengapa Kudus mendapat julukan sebagai Kota Kretek? Mari simak informasi dibawah ini untuk mengetahui asal mula kisah tersebut.

ALASAN KUDUS DISEBUT KOTA KRETEK

• Bapak Kretek Indonesia Berasal dari Kudus

Awal mula sejarah perkembangan kretek di Indonesia tidak luput dari peran Nitisemito, Bapak Kretek Indonesia. Nitisemito, seorang buta huruf, merintis kesuksesannya dari kegagalan di berbagai bidang. Ia lahir pada 1863, dan ia memulai rintisan karirnya yang dari awalnya bekerja sebagai kusir dokar dan penjual tembakau.

Setelah menikahi Nasilah, pembuat rokok kretek, pasangan ini mengembangkan usaha tersebut menjadi industri besar dengan merek Bal Tiga di Kudus. Kesuksesannya membuatnya dikenal sebagai pengusaha pribumi sukses, bahkan Presiden Soekarno sering berkonsultasi dengannya pada masa perjuangan kemerdekaan.

• Satu-satunya Museum Kretek Berada di Kudus

Faktanya, Museum Kretek ini merupakan satu-satunya museum kretek di Indonesia, Lur. Pada tahun 1986, Museum Kretek diresmikan di atas lahan seluas 2,5 hektare, berkat inisiatif dari Soepardjo Rustam, Gubernur Jawa Tengah.

Museum Kretek menjadi penyimpan memori berharga seputar industri kretek, memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan dan kontribusi industri ini terhadap kesejahteraan masyarakat di kota Kudus. ide ini muncul saat Soepardjo mengunjungi Kudus dan menyadari potensi besar industri kretek dalam menggerakkan perekonomian lokal. Museum ini menggambarkan kisah sejarah kretek melalui 1.195 koleksi, termasuk jejak perusahaan kretek seperti Pabrik Rokok Bal Tiga yang didirikan oleh Nitisemito.

• Perekonomian Kudus Ditopang Industri Kretek

Banyak dari perusahaan rokok kretek di Kudus telah memberikan dampak besar bagi perekonomian di wilayah ini. Ribuan tenaga kerja terserap oleh puluhan pabrik tersebut. Artinya, banyak masyarakat yang hidup dengan mengandalkan penghasilan dari industri kretek sebagai sumper pekerjaan dan juga penghasilan.

Di samping itu, industri kretek juga membayarkan pajak serta retribusi kepada pemerintah Kabupaten Kudus. Dana inilah yang menjadi pendapatan asli daerah bagi Kudus. Sehingga alasan ini semakin menguatkan bahwa kota Kudus merupakan kota Kretek.

DAMPAK JANGKA PANJANG DARI MENGKONSUMSI KRETEK

Rokok kretek mengandung cengkeh serta nikotin sama seperti rokok lainnya. Kadar nikotin di dalam rokok ini biasanya mencapai 3-5 kali lipat. Tak hanya itu, rokok ini menghasilkan kandungan tar yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok filter biasa. Itu sebab nya rokok kretek dikenal lebih berbahaya karena mengandung kadar nikotin yang lebih banyak untuk dikonsumsi.

Baca juga : Wisata Jerman: Tips Terbaik untuk Perjalanan yang Lancar dan Menyenangkan

Rokok Kretek ditemukan berhubungan dengan kanker mulut, penyakit kardiovaskular, penyakit kesehatan kronis, infark miokard, asma, dan penyakit mulut. Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh konsumsi rokok kretek, seperti penyakit pernapasan dan penyakit jantung, menempatkan individu pada risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kesehatan serius. Untuk itu kita harus menghindari risiko terhadap kesehatan kita.

Sayangi diri anda secara jasmani dengan menggunakan Persona Insurtech Seperti halnya menghindari risiko yang mengancam kesehatan, menghindari risiko kecelakaan juga penting untuk memberikan perlindungan finansial terhadap risiko kecelakaan yang mungkin terjadi. Persona Insurtech memberikan perlindungan lengkap mulai dari biaya perawatan medis, santunan cacat tetap, sampai santunan kematian akibat kecelakaan.