Tips & Trik
5 Tips Cerdas Membeli “Sepeda Sultan” Agar Keuangan Tetap Sehat
18 December 2020
Bukan rahasia lagi bahwa Indonesia kini sedang dilanda demam sepeda lipat yang harganya gak murah. Salah satu merek yang cukup familiar belakangan ini adalah Brompton. Untuk memiliki Brompton, seseorang bisa saja merogoh kocek sebesar 50 jutaan Rupiah atau lebih.
Pasokan minim tentu membuat sepeda yang satu ini menjadi sangat mahal. Wajar saja, hukum ekonomi berlaku, ketika permintaan tinggi dan persediaan terbatas maka harga pun menjadi semakin mahal.
Bagi kamu yang memiliki hobi bersepeda dan bercita-cita memiliki brompton, berikut adalah tips mengumpulkan dana untuk membeli sepeda mewah tersebut.
Tentukan berapa harga sepeda yang kamu inginkan
Membeli barang mahal tentu harus menggunakan perencanaan, terutama bagi kita yang jumlah penghasilan per bulannya lebih rendah daripada harga satu unit Sepeda Sultan ini.
Pertama-tama, tentukan dulu sepeda mana yang inginkan dan berapa harganya. Anggap saja, harga sepeda yang kita inginkan adalah Rp 50 juta, setelah itu tentukan pula kapan kamu akan membelinya.
Dengan menentukan harga dan kapan waktunya untuk membeli, kamu bisa lebih mudah dalam menentukan berapa lama kamu harus mengumpulkan dana.
Jangan menabung untuk beli sepeda
Jika kamu berencana membeli sepeda mahal ini setahun dari sekarang atau kurang dari setahun, maka pilihlah instrumen investasi rendah risiko atau rendah fluktuasi. Sebut saja seperti reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.
Namun jika kamu ingin membelinya dalam tiga tahun ke depan, maka reksa dana campuran masih bisa kamu pilih.
Dengan berinvestasi, dana yang kamu sisihkan per hari atau per bulan tidaklah besar seperti menabung di rekening bank. Hal itu disebabkan karena reksa dana bisa memberikan imbal hasil yang jauh lebih besar.
Semakin besar imbal hasil investasi yang kamu, maka makin ringan pula dana yang harus kamu sisihkan per bulan, begitupun sebaliknya. Namun ketahui pula semakin besar imbal hasil maka makin tinggi pula risiko dari investasi tersebut.
Gunakan metode cost averaging
Jika kamu berencana membeli sepeda mahal ini setahun dari sekarang atau kurang dari setahun, maka pilihlah instrumen investasi rendah risiko atau rendah fluktuasi. Sebut saja seperti reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.
Cost averaging adalah investasi yang dilakukan secara berkala dengan dana yang sudah ditentukan. Anggap saja, kamu memiliki dana sebesar Rp 15 juta untuk membeli sepeda seharga Rp 50 juta. Lantas berapa uang yang harus kamu sisihkan per hari agar di tahun depan kamu bisa memiliki sepeda tersebut?
Jika kamu memilih instrumen investasi yang imbal hasilnya 7% per tahun seperti reksa dana pasar uang, maka dana yang harus kamu sisihkan tiap bulan adalah Rp 2,7 juta atau kalau ingin secara harian, kamu harus menyisihkan Rp 225 ribu.
Namun jika kamu memilih investasi dengan imbal hasil 12% per tahun seperti reksa dana pendapatan tetap, dana yang harus disisihkan per bulan tentu lebih kecil yakni Rp 2,45 juta atau Rp 205 ribu per hari.
Tidak perlu berutang
Apakah bijak berutang untuk membeli Sepeda Sultan ini? Tentu saja tidak, kecuali jika kamu menemukan sepeda mewah yang harganya di bawah pasaran, dan kamu akan menjualnya kembali di harga yang lebih tinggi.
Sepeda mahal ini memang merupakan aset, namun jika tujuan pembelian sepeda ini adalah “untuk digunakan,” sepeda tersebut takkan menjadi aset investasi. Segala aset pribadi tentu mengalami depresiasi nilai dari masa ke masa. Itu sebabnya, membeli Sepeda Sultan dengan utang bukan merupakan solusi.
Setiap utang yang kamu ajukan ke lembaga pemberi kredit juga memiliki beban bunga. Secara tidak langsung, kamu sama saja membeli sepeda di harga yang jauh lebih tinggi dari semestinya.
Cari yang berkualitas dan sesuaikan dengan kemampuan
Membeli sepeda di luar kemampuan untuk mengikuti gengsi tentu bukan hal yang bijak. Pilihlah yang sesuai dengan bujetmu, dan jangan paksa diri untuk terlalu keras dalam menabung sepeda mewah ini lantaran sepeda mewah bukanlah kebutuhan utama.
Harga sepeda lipat seperti Brompton dibanderol dengan kisaran harga Rp50 juta hingga Rp120 juta. Bahkan, menyamai harga moge atau mobil LCGC. Namun, sebenarnya tak pernah ada benchmark harga untuk membedakan sebuah sepeda adalah “sepeda sultan” atau sepeda biasa. Selama sepeda tersebut berkualitas baik dan awet untuk dipakai dalam jangka waktu relatif lama, tentu tak berlebihan jika sepeda tersebut kamu juluki sebagai “sepeda sultan” versimu.
Belakangan, sejumlah pabrikan sepeda dalam negeri seperti Polygon, Element, hingga Pacific, memproduksi sepeda-sepeda lipat yang jauh lebih murah ketimbang merek-merek impor. Meski lebih murah pun, harganya masih dua digit, alias belasan juta. Artinya, kamu punya banyak pilihan di luaran sana.
Dalam hidup, masih banyak tujuan-tujuan finansial lain yang harus dipenuhi dalam jangka panjang seperti biaya pendidikan anak jenjang tinggi dan dana pensiun. Dua kebutuhan itu semestinya menjadi prioritas utama kamu sebelum membeli sepeda mewah.
Itulah tips cerdas membeli sepeda lipat mahal agar kondisi keuanganmu tetap terjaga. Pada intinya, membeli sepeda mahal boleh-boleh saja, tapi jangan lupa bahwa kamu masih harus memiliki dana darurat dan juga proteksi terlebih dahulu.
Tips ini dibuat berkat kerja sama Asuransi Simas Insurtech dan Lifepal.co.id
Artikel Lainnya
Punya Planning Beli Sepeda Mahal buat Gowes? Simak Dulu 5 Rambu-Rambu Keuangan Ini
18 December 2020
Punya Planning Beli Sepeda Mahal buat Gowes? Simak Dulu 5 Rambu-Rambu Keuangan Ini
18 December 2020