Travel
Begini cara kerja Black Box di pesawat
22 November 2018
Black box merupakan benda yang sangat penting dalam penerbangan. Bayangkan, kecelakaan yang terjadi pada pesawat tentu akan berakibat sangat fatal. Bukan hanya pesawatnya saja yang bisa rusak bahkan sampai tidak utuh lagi. Penumpang di dalamnya juga dapat menjadi korban jika hal kecelakaan itu terjadi.
Apalagi jika kecelakaan pesawat terjadi di laut seperti kejadian yang kita dengar baru-baru ini. Semua yang berada di sana hancur dan bahkan semua yang berada di dalamnya menjadi korban.
Hal ini tentu akan mempersulit proses investigasi dari kecelakan pesawat tersebut. Saat terjadi kecelakaan tersebut dan semua korban telah tewas, tidak ada yang bisa dimintai keterangan mengenai kejadian itu.
Untuk itulah sejak jauh hari disediakan black box di dalam pesawat. Benda ini dapat merekam seluruh kegiatan yang ada di dalam pesawat, data-datanya pun tampil dalam bentuk suara-suara selama pesawat diberangkatkan. Bagaimana cara kerjanya?
Flight Data Recorder (FDR)
FDR adalah salah satu black box yang berfungsi untuk merekam semua suara yang berhubungan dengan penerbangan. FDR digunakan untuk merekam waktu, ketinggian, kecepatan, arah dan kondisi pesawat. Data-data penerbangan ini didapatkan dari kabel sensor yang terletak di berbagai area dan terhubung ke FDR.
Cockpit Voice Recorder (CVR)
Black box kedua yang terdapat di pesawat adalah CVR, yang bertugas untuk merekam suara mesin, peringatan, hingga suara pembicaraan pilot. Umumnya CVR ini berada di tengah-tengah panel antara dua pilot dan dibawah kokpit. Di kokpit sendiri ada 4 buah mikrofon, yaitu digunakan oleh pilot dan co-pilot, anggota ketiga jika ada, dan satu mikrofon lagi terletak di tengah kokpit.
Umumnya CVR merekam suara 30 menit terakhir
Karena percakapan pribadi antara pilot juga disimpan dalam Black Box, maka file audio yang direkam harus ditangani dengan hati-hati saat pengevaluasian untuk memperjelas kecelakaan atau malfungsi. Benda ini menggunakan sistem looping, yaitu akan terus merekam hal baru lalu menghapus rekaman yang lama setiap 30 menit terakhir. Namun benda ini sekarang dapat merekam maksimum 120 menit.
Underwater Locator Beacon (ULB)
Selain sistem looping, black box juga dilengkapi Underwater Locator Beacon (ULB). ULB dapat mengirimkan gelombang ultrasonik yang dapat dikenali pendeteksi sonar untuk memudahkan pencarian jika black box terjatuh di lautan. Dengan daya tahan baterai, ULB dapat bertahan selama 30 hari. Selama itu benda ini akan terus memancarkan sinyal. Jika setelah 30 hari belum juga ditemukan akan sulit untuk melacaknya karena baterai telah habis.
Kedua black box ini di desain khusus untuk permasahalah operasional. Karena itu benda ini wajib diuji terlebih dahulu sebelum dipasang di pesawat. Kemudian benda ini memiliki warna jingga menyala dengan tujuan agar mudah dikenali.