Ragam sisi kehidupan terpaksa berubah demi bisa beradaptasi dengan keadaan selama pandemi Covid-19. Termasuk bagaimana tren perencanaan keuangan juga telah bergeser, walau poin-poin esensialnya tetap sama.

“Orang sekarang lebih memerhatikan cash flow, itu harus positif, kemudian baru memikirkan dana darurat.” kata perencana keuangan, Dani Rachmat.
Baca juga : Cek di Sini Ciri dari Keuangan Yang Sehat.
Nominal untuk biaya darurat minimal satu sampai tiga kali biaya hidup per bulan.
“Akan lebih bagus lagi kalau bisa sampai punya enam sampai delapan kali (biaya hidup per bulan) untuk dana darurat,” imbuhnya.

Pentingnya Asuransi di masa pandemi

Alokasi ini, menjadi perubahan perilaku paling menonjol selama masa pandemi ini. Lebih lanjut, ia juga menyarankan, sebelum investasi, publik harus lebih dulu memiliki asuransi sesuai kebutuhan di masa serba tak pasti seperti sekarang ini.
Baca juga : Simak 4 Tips Perencanaan Keuangan bagi Pemilik Mobil.
“Dulu solusinya emas. Makanya, awal pandemi harga emas meroket cukup tajam. Dengan banyaknya berita positif, seperti vaksin, emas perlahan turun lagi,” ungkapnya.
Kesadaran akan memiliki asuransi meningkat cukup tajam di masa pandemi. Tidak mengherankan, karena dengan memiliki asuransi maka kamu akan terhindar dari pengeluaran besar yang tidak terduga. Karena sudah dicover dengan asuransi.
Misalnya dengan membayarkan premi Homi Insurtech ratusan ribu Rupiah saja, kamu sudah bisa mengcover rumahmu dengan jaminan hingga ratusan juta Rupiah. Jadi jika terjadi musibah, kamu bisa cepat merecover keuanganmu.

Jaga Arus Kas Tetap Positif

Pandemi Covid-19 juga membuat tak sedikit orang mencatat pengeluaran mereka secara cermat dan detail.
“Orang sekarang lebih mau belajar (terkait perencanaan keuangan),” ungkapnya.
Mengantisipasi kondisi keuangan yang bisa saja berubah karena kehilangan pekerjaan maupun pemasukan, Dani juga menyarankan untuk mulai mencari income tambahan sesuai minat atau hobi.
“Selain main job, ada pemasukan dari yang lain,” katanya.
Ini berpengaruh besar dalam menjaga arus kas tetap positif. Di samping, dirinya juga mengimbau untuk memilih instrumen asuransi maupun investasi paling pas. Keputusannya tergantung kepada kebutuhan setiap orang.
Sumber : liputan6.com | Judul : “Perubahan Tren Perencanaan Keuangan Selama Pandemi COVID-19”