Komponen Alternator yang Sering Rusak pada Mobil

07 October 2025

1. Diode / Sekring Penyearah (Rectifier Diode)

Salah satu masalah paling umum adalah kerusakan pada diode penyearah. Alternator menghasilkan arus bolak-balik (AC), dan diode berfungsi mengubahnya menjadi arus searah (DC) yang bisa dipakai battery dan sistem kelistrikan mobil. Bila diode putus atau korslet, arus DC tidak stabil atau bahkan tidak ada sama sekali. Gejalanya termasuk lampu dash menyala, aki cepat tekor, atau listrik mobil mati mendadak.

2. Regulator Tegangan (Voltage Regulator)

Regulator penting agar keluaran tegangan alternator tetap dalam batas aman (biasanya sekitar 13,8–14,8 volt). Jika regulator rusak, bisa terjadi overcharging (tegangan terlalu tinggi) atau undercharging (tegangan terlalu rendah). Overcharging berpotensi merusak baterai atau perangkat elektronik mobil. Undercharging berarti baterai tak terisi penuh dan bisa melemah saat beban listrik tinggi.

3. Sabuk/V-belt / Drive Belt

Meski bukan bagian dalam alternator, sabuk penggerak memainkan peran penting. Sabuk yang longgar, aus, atau putus akan menghentikan putaran alternator sehingga tidak menghasilkan listrik. Cek kondisi sabuk secara rutin, pastikan tegangan cukup dan tak ada retak.

4. Bearing (Bantalan / Ball Bearing)

Bearing adalah poros geser yang memungkinkan rotor berputar lancar. Jika bantalan aus atau kering pelumas, akan timbul bunyi mendesis atau berdecit, bahkan putaran jadi berat. Bila dibiarkan, bearing bisa rusak total dan menyebabkan rotor macet.

Baca juga: Mengapa Jangan Nyalakan Mesin Mobil Saat Terendam Banjir

5. Rotor dan Stator

Rotor (kumparan yang berputar) dan stator (kumparan diam) adalah inti dari alternator. Bila lilitan ada yang putus (open circuit) atau ada korsleting antar kabel, output listrik bisa drop atau tidak keluar sama sekali. Keausan karbon sikat ke rotor juga bisa mempengaruhi arus yang dikirim.

6. Sikat Karbon (Brushes / Carbon Brush)

Karbon brush menyambungkan arus dari regulator ke rotor melalui slip ring. Karena kontak gesek, sikat ini akan aus seiring waktu. Bila tipis atau patah, arus ke rotor akan terputus dan alternator tak bisa menghasilkan daya. Penggantian secara berkala jadi penting.

Kesimpulan dan Tips Perawatan

Karena alternator bekerja terus menerus, kerusakan akan muncul pada bagian yang paling lelah seperti diode, regulator, bearing, dan brush. Untuk menghindari kerusakan awal:

• Lakukan pengecekan rutin (6–12 bulan) pada sabuk, tegangan keluaran, suara dari area mesin.
• Ketika indikator baterai atau lampu “alt” menyala, segera periksa sistem kelistrikan di bengkel.
• Ganti komponen pendukung seperti sabuk, brush, dan reguler sebelum rusak total agar alternator tetap awet.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memasang
Charger Mobil Listrik di Rumah

Dengan perawatan dan pengecekan berkala, alternator akan tetap bekerja optimal dan usia pakainya lebih panjang. Selain menjaga komponen mobil, Anda juga perlu memperhatikan keselamatan diri dan kendaraan kesayangan. Karena itu, Mobil Insurtech hadir memberikan perlindungan terbaik dari berbagai risiko yang mungkin terjadi selama perjalanan.